Laporan Bacaan 10_Ratna Pranesha_21016106

 LAPORAN BACAAN METODE PENELITIAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

PERTEMUAN 10


 

DOSEN PENGAMPU:

Dr. Abdurahman, M.Pd



OLEH:

Ratna Pranesha

21016106


 

PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA & DAERAH

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023 


Penelitian Korelasional


A. Pengertian Penelitian Korelasional


Penelitian korelasional merupakan suatu tipe penelitian yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau beberapa ubahan yang lain. Penelitian korelasional terkadang disebut juga dengan associational research, yang didalamnya melihat relasi (hubungan) di antara dua atau lebih ubahan yang dipelajari tanpa mencoba memengaruhi ubahan-ubahan tersebut.


Secara sederhana, korelasi dapat diartikan sebagai hubungan. Namun ketika dikembangkan lebih jauh, korelasi tidak hanya dapat dipahami sebatas pengertian tersebut. Korelasi merupakan salah satu teknik analisis data statistik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang bersifat kuantitatif. Dua variabel atau lebih dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada variabel yang satu akan diikuti perubahan pada variabel yang lain secara teratur dengan arah yang sama (korelasi positif) atau berlawanan (korelasi negatif). Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variable.


Menurut Mc Millan dan Schumacher sebagaimana dikutip Syamsuddin menyatakan bahwa adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi.


Penelitian korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penelitian korelasi, tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen. 2. Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata. 3. Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan.


B. Tujuan Penelitian Korelasional


Penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik seseorang atau keberadaan yang lainnya, atau penelitian korelasional atau correlational research pada hakikatnya bertujuan untuk menentukan dan mengetahui seberapa besar variansi-variansi pada satu faktor berkaitan dengan variansi-variansi pada satu atau beberapa faktor lain berdasarkan koefesien korelasi. Muri Yusuf menjelaskan bahwa tujuan utama dalam melakukan penelitian korelasional adalah untuk membantu menjelaskan pentingnya tingkah laku manusia atau untuk meramalkan suatu hasil.


Secara khusus, tujuan penelitian korelasional adalah: (1) untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel, (2) bila sudah ada hubungan, untuk melihat tingkat keeratan hubungan antar variabel, dan (3) untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/significant) atau tidak berarti (insignificant).


C. Ciri-ciri Penelitian Korelasional


Penelitian korelasional mempunyai beberapa ciri utama yang dapat membedakannya dengan tipe penelitian lainnya, Muri Yusuf menjelaskan ciri utama penelitian korelasional sebagai berikut:


1. Penelitian korelaional tepat digunakan apabila variabel-variabel yang diteliti kompleks, dan tidak dapat diteliti dengan metode iksperimen, serta tidak dapat dimanipulasi.


2. Penelitian korelasional memungkinkan pengukuran beberapa variable sekaligus, saling hubungannya dan latar realistic (realistic setting).


3. Apa yang diperoleh dalam penelitian adalah kadar (degree) hubungan, bukan ada atau tidak adanya pengaruh di antara variabel yang diteliti, terkecuali apabila menggunakan teknik analisi lebih kompleks sehingga dapat dicari pengaruh dari antar variabel yang diteliti.


Beberapa ahli penelitian juga menjelaskan beberapa ciri khusus yang tdk berbeda dengan dua pandangan di atas dari penelitian korelasioal, antara lain menurut bahwa ada beberapa ciri utama penelitian korelasional yang harus diketahui oleh seorang calon dan peneliti, yaitu:


1. Variabel yang diteliti relatif rumit; tidak dapat dieksperimentasikan dan dimanipulasikan.


2. Mengukur variabel yang berhubungan secara serentak dalam situasi realistik,


3. Koefeisien korelasi yang ingin dicari adalah positif atau negatif; signifikan atau tidak signifikan.


4. Satu atau lebih variabel disebut variabel bebas (independent variabel) dan satu atau lebih variabel terikat (dependent variabel).


 


D. Manfaat Hasil Penelitian Korelasi


Salah satu manfaat penelitian korelasi adalah untuk memprediksi tingkat satu variable dari variable lain yang memiliki hubungan korelasi tinggi dan positif.Jika misalnya hasil penelitian menunjukan bahwa hubungan korelasional antara kemampuan membaca dan kemampuan menulis siswa SMP tinggi dan positif, maka nilai kemampuan membaca bisa digunakan untuk memprediksi nilai kemempuan menulis. Dan semakin tinggi koefesien korelasi semakin kuatlah prediksinya.


E. Macam-Macam Penelitian Korelasional


1. Penelitian Hubungan.


2. Penelitian Prediktif.


3. Korelasi Multivariat.


4. Korelasi kanonik.


 


F. Langkah-Langkah Penelitian Korelasional


1. Penentuan masalah


Dewey (dalam Syamsuddin dan Vismaia, 2009:42) menyatakan masalah dalam penelitian merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang ada atau sesuatu yang dijadikan target yang telah ditetapkan oleh peneliti, tetapi target tersebut tidak tercapai. Disetiap penelitian langkah awal yang harus dilakukan peneliti adalah menentukan masalah penelitian yang akan menjadi fokus studinya. Ciri-ciri permasalahan yang layak diteliti adalah yang dapat diteliti (researchable), mempunyai kontribusi atau kebermanafaatan bagi banyak pihak, dapat didukung oleh data empiris serta sesuai kemampuan dan keinginan peneliti (Sukardi, 2004:27-28).


2. Peninjauan Masalah atau Studi Kepustakaan


Setelah penentuan masalah, kegiatan penelitian yang penting adalah studi kepustakaan yang menjadi dasar pijakan untuk memperoleh landasan teori, kerangka pikir dan penentuan dugaan sementara sehingga peneliti dapat mengerti, mengalokasikan, mengorganisasikan, dan menggunakan variasi pustaka dalam bidangnya. Macam-macam sumber untuk memperoleh teoriyang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah dari jurnal, laporan hasil penelitian, majalah ilmiah, surat kabar, buku yang relevan, hasil-hasil seminar, artikel ilmiah dan narasumber.


3. Rancangan penelitian


Pada tahap ini peneliti menentukan subjek penelitian yang akan dipilih dan menentukan cara pengolahan datanya. Subyek yang dilibatkan dalam penelitian ini harus dapat diukur dalam variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian.Subyek tersebut harus relatif homogen dalam faktor-faktor di luar variabel yang diteliti yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terikat.Bila subyek yang dilibatkan mempunyai perbedaan yang berarti dalam faktor-faktor tersebut, korelasi antar variabel yang diteliti menjadi kabur.Untuk mengurangi heterogenitas tersebut, peneliti dapat mengklasifikasikan subyek menjadi beberapa kelompok berdasarkan tingkat faktor tertentu kemudian menguji hubungan antar variabel penelitian untuk masing-masing kelompok.


4. Pengumpulan data


Berbagai jenis instrumen dapat digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data masing-masing variabel, seperti angket, tes, pedoman interview dan pedoman observasi, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan.Data yang dikumpulkan dengan instrumen-instrumen tersebut harus dalam bentuk angka. Dalam penelitian korelasional, pengukuran variabel dapat dilakukan dalam waktu yang relatif sama. Sedang dalam penelitian prediktif, variabel prediktor harus diukur selang beberapa waktu sebelum variabel kriteria terjadi. Jika tidak demikian, maka prediksi terhadap kriteria tersebut tidak ada artinya.


5. Analisa Data


Analisa data pada penelitian korelasi dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil pengukuran antar variable. Metode korelasi Pada dasarnya, analisis dalam penelitian korelasional dilakukan dengan cara mengkorelasikan hasil pengukuran suatu variabel dengan hasil pengukuran variabel lain. Metode Korelasional: regresi dan korelasi (sederhana dan ganda). Dalam penelitian korelasional, teknik korelasi bivariat, sesuai dengan jenis datanya, digunakan untuk menghitung tingkat hubungan antara variabel yang satu dengan yang lain. Sedang dalam penelitian prediktif, teknik yang digunakan adalah analisis regresi untuk mengetahui tingkat kemampuan prediktif variabel prediktor terhada variabel kriteria.Namun demikian, dapat pula digunakan analisis korelasi biasa bila hanya melibatkan dua variabel.


6. Kesimpulan


 Berisi tentang hasil analisis deskripsi dan pembahasan tentang hal yang diteliti dengan menggunakan mudah dipahami pembaca secara ringkas.


G. Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Korelasional


Penelitian korelasional mengandung kelebihan-kelebihan, antara lain: kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama-sama (simultan); dan Penelitian korelasional juga dapat memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabel-variabel yang diteliti (Abidin, 2010). Selanjutnya, Sukardi menambahkan kelebihan penelitian ini adalah penelitian ini berguna untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan bidang pendidikan, ekonomi, sosial.Dengan penelitian ini juga memungkinkan untuk menyelidiki beberapa variabel untuk diselidiki secara intensif dan penelitian ini dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang besar. Sedangkan, kelemahan penelitian korelasional, antara lain: Hasilnya cuma mengidentifikasi apa sejalan dengan apa, tidak mesti menunjukkan saling hubungan yang bersifat ka usal; Jika dibandingkan dengan penelitian eksperimental, penelitian korelasional itu kurang tertib- ketat, karena kurang melakukan kontrol terhadap variabelvariabel bebas; Pola saling hubungan itu sering tak menentu dan kabur; ering merangsang penggunaannya sebagai semacamshort-gun approach, yaitu memasukkan berbagai data tanpa pilih-pilih dan menggunakan setiap interpretasi yang berguna atau bermakna. (Abidin, 2010).


 

Daftar Pustaka


Ibrahim Andi, Alang Asrul Haq, dkk. 2018. Metodologi Penelitian. Makasar: Gunadarma Ilmu.


Rukminingsih, Gunawan Adnan, Mohammad Adnan Latief. 2020. Metode Penelitian Pendidikan Penelitian Kuantitatif, Penelitian Kualitatif, Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Erhaka Utama.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Bacaan 14_Ratna Pranesha_21016106

Laporan Bacaan 13_Ratna Pranesha_21016106