Laporan Bacaan 5 Metode Penelitian_Ratna Pranesha_21016106
LAPORAN BACAAN METODE PENELITIAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
PERTEMUAN 5

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Abdurahman, M.Pd
OLEH:
Ratna Pranesha
21016106
PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA & DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
Populasi dalam penelitian merupakan merupakan wilayah
yang ingin di teliti oleh peneliti. Seperti menurut Sugiyono (2011 : 80)
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya.” Pendapat di atas menjadi salah satu
acuan bagi penulis untuk menentukan populasi. Populasi yang akan digunakan
sebagai penelitian adalah mahasiswa ilmu keolahragaan UPI Bandung. Populasi
adalah keseluruhan dari objek penelitian sedangkan sampel adalah sebagian kecil
atau separuh dari objek penelitian tersebut. Berdasarkan jumlah, jumlah
populasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan sampel.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di
teliti oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2011:81) “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.” Sehingga sampel
merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan sampel
harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh pertimbangan-pertimbangan
yang ada. Populasi itu seperti sebuah organisme, sedangkan sampel adalah organ.
Sampel adalah bagian yang tidak terpisahkan dari populasi. Dan sampel dalam hal
ini haruslah dapat mewakili karakteristik dari keseluruhan populasi.[1]
Dengan kata lain Populasi dan Sampel merupakan dua hal
yang saling terkait dan tidak terpisahkan. Melalui sampel ini seseorang dapat
mengetahui karakter dari sejumlah subjek pada satu tempat tertentu. Misalnya
ketika ingin meneliti karakter 100 orang dalam belajar, maka peneliti cukup
mengambil sejumlah sampel dari 100 orang tadi untuk diteliti. Sehingga melalui
sampel yang diambil akan diketahui karakter dari 100 orang tersebut. Kegiatan
penelitian pada dasarnya tidak selalu membutuhkan sampel, sebab peneliti bisa
melakukan survei dan mendapatkan data dari keseluruhan objek penelitian
(populasi). Hanya saja ada beberapa kondisi yang membuat penelitian perlu
mengambil sampel dari keseluruhan populasi tadi. Kondisi tersebut antara lain:
1. Ukuran
Populasi Terlalu Besar
Kondisi yang pertama
adalah karena ukuran dari populasi yang terlalu besar. Misalnya dari jumlah
masyarakat di sebuah desa yang dijadikan objek penelitian. Jika jumlahnya
sampai ratusan bahkan ribuan, maka tidak mungkin peneliti melakukan penelitian
ke ribuan penduduk tersebut. Sampel kemudian diambil dan nantinya akan mewakili
keseluruhan populasi. Data yang didapatkan tetap akurat, karena memang
penentuan objek penelitian sejak awal disesuaikan dengan kebutuhan peneliti.
Sehingga data tidak harus didpatkan dari keseluruhan populasi, melainkan
sebagian kecilnya saja.
2. Efisiensi
dari Segi Biaya
Dalam kondisi
aktual di lapangan, menggunakan populasi dan sampel tentu lebih efisien sampel
dari segi biaya. Sampel membuat kegiatan penelitian hanya membutuhkan dana
lebih sedikit. Sehingga peneliti bisa mengalokasikan dana yang tersedia kepada
kebutuhan lain. Jika memaksakan diri meneliti keseluruhan populasi maka biaya
yang dikeluarkan bisa sangat tinggi. Oleh sebab itu, pengambilan sampel dari
populasi menjadi langkah terbaik agar biaya penelitian tersebut lebih mudah
untuk dikontrol. Bisa juga bertujuan untuk membuat biaya sesuai dengan anggaran
yang tersedia.
3. Efisiensi
dari Segi Waktu
Menggunakan
populasi dan sampel pada sebuah penelitian, akan jauh lebih hemat waktu jika
menggunakan sampel saja. Sebab peneliti hanya perlu melakukan pemeriksaan dan
pengumpulan data dari jumlah objek penelitian yang terbatas. Sehingga proses
penyajian data menjadi lebih cepat dan juga dijamin tepat.
4. Sumber
Daya Menjadi Lebih Efisien
Jika suatu
penelitian memberdayakan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam jumlah yang minim.
Maka sudah sangat ideal jika penelitian meneliti sampel saja bukan populasi.
Sehingga pengaturan SDM menjadi lebih mudah, karena meneliti sampel membutuhkan
jumlah SDM lebih sedikit dibanding meneliti populasi.
5. Penelitian
Tidak Mungkin Menggunakan Populasi
Tidak semua penelitian
membutuhkan populasi, sehingga sampel menjadi pilihan yang diambil dalam
kondisi tersebut. Populasi ini bisa dalam bentuk sesuatu atau objek penelitian
yang tidak mungkin diambil keseluruhan untuk diteliti. Misalnya saja penelitian
mengenai warna darah pada tubuh manusia.
Kriteria
Sampel, yaitu:
1. Kriteria
Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik
umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan
diteliti (Nursalam. 2003 : 96). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
· Bersedia
berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian
· Tidak
buta huruf.
2. Kriteria
Eksklusi
Adalah menghilangkan atau
mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai
sebab (Nursalam. 2003 : 97). Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :
· Ibu
pasca nifas yang berhalangan (sakit atau bepergian saat dilakukan penelitian)
· Ibu
pasca nifas yang mengalami gangguan jiwa
DAFTAR PUSTAKA
B. A. B. Iii, A. Populasi,
and S. Penelitian, “Ninoy Yudhistya Sulistiyono, 2013 Gambaran Asupan Zat Gizi
Dan Aktivitas Fisik Mahasiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan
Indonesia | repository.upi.edu 19,” pp. 19–29, 2011.
Komentar
Posting Komentar