Laporan Bacaan 2 Metode Penelitian_Ratna Pranesha (21016106)
LAPORAN BACAAN METODE PENELITIAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA
PERTEMUAN 2

DOSEN PENGAMPU:
Dr.
Abdurahman, M.Pd
OLEH:
Ratna Pranesha
21016106
PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA & DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
Pengertian Masalah, Sumber Masalah, Latar Belakang
Masalah, Identifikasi Masalah , Batasan Masalah, Tujuanan Masalah, Manfaat
Penelitian
A.
Pengertian
Masalah
Seseorang dianggap
memiliki masalah jika menghadapi situasi berikut, yaitu: memahami dengan jelas
kondisi yang sedang dihadapi, memahami dengan jelas kondisi yang sedang
dihadapi, memahami dengan jelas tujuan yang diharapkan, dan memahami sumber
daya yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah yang sesuai dengan tujuan
(Moursund, 2005).
Masalah adalah titik tolak
terpenting dalam melakukan sebuah penelitian karena tanpa adanya masalah, maka
penelitian tidak akan terjadi atau pun berjalan dengan lancer. Oleh karena itu
langkah pertama yang mesti dilakukan dalam rangka mengadakan sebuah penelitian
adalah mencari atau memilih sebuah masalah untuk diteliti. Masalah yang perlu
dijawab melalui penelitian cukup banyak dan bervariasi misalnya masalah dalam
bidang pendidikan saja dapat dikategorikan menjadi beberapa sudut tinjauan
yaitu masalah kualitas, pemerataan relevansi dan efisiensi pendidikan
(Riyanto20011). Seperti yang telah dikemukakan di atas bahwa penelitian
dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang
dimulai dengan adanya penyimpangan.
Dalam beberapa literatur
penelitian, masalah sering kali didefinisikan sebagai sesuatu yang membutuhkan
alternatif jawaban, artinya jawaban masalah atau pemecahan masalah bisa lebih
dari satu. Selanjutnya dengan kriteria tertentu akan dipilih salah satu jawaban
yang dianggap paling tepat dan paling kecil risikonya. Biasanya, alternatif
jawaban tersebut bisa diidentifikasi jika seseorang telah memiliki sejumlah
data dan informasi yang berkaitan dengan masalah bersangkutan. Masalah penelitian
merupakan masalah atau isu yang menuntun pada keharusan dilaksanakannya
penelitian tersebut. Masalah ini bisa muncul dari berbagai sumber. Ia bisa
bersumber dari pengalaman yang pernah dirasakan peneliti dalam kehidupan pribadi
atau tempat kerjanya.
B.
Sumber
Masalah
Penelitian berangkat dari masalah
karena penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah. Penelitian yang
sistematis diawali dengan suatu persoalan. John Dewey menyatakan bahwa langkah
pertama dalam suatu metode ilmiah adalah pengakuan adanya kesulitan, hambatan
atau masalah yang membingungkan peneliti (Ary, Jacobs, dan Razavieh, 1982: 73).
Ibarat sebuah tanya jawab, masalah merupakan pertanyaan yang jawabannya akan
dicari dalam proses penelitian. Meneliti adalah usaha mendapatkan jawaban dari
masalah yang dihadapi. Kedudukan masalah dalam penelitian sangat penting.
Pemecahan masalah setengahnya ditentukan oleh kebenaran dalam perumusan
masalahnya. Tidak dapat diharapkan pemecahan masalah dari pertanyaan yang
salah. Pertanyaan masalah akan menentukan metode penelitian, cara pengumpulan
data jenis data dan teknik analisis data yang akan digunakan. Untuk itu bagian
ini dibahas mengenai masalah dan perumusannya dalam penelitian. Seperti telah
dikemukakan bahwa pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari
masalah. Seperti dinyatakan oleh Emory (1985) bahwa, baik penelitian murni
maupaun terapan, semuanya berangkat dari masalah, hanya untuk penelitian
terapan, hasilnya langsung dapat digunakan unruk membuat keputusan. Masalah
dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan dan Schumacher
(Hadjar, 1996: 40-42), masalah dapat bersumber dari observasi, dedukasi dari
teori, ulasan kepustakaan, masalah sosial yang sedang terjadi, situasi praktis
dan pengalaman pribadi.
C.
Latar
Belakang Masalah
Latar belakang masalah adalah
informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah
problematik yang menarik untuk di teliti. Latar belakang masalah adalah bagian
yang menjelaskan topik penelitian yang ingin kamu bahas dan mengapa kamu
memilih topik itu.
Secara garis besar, isi dari latar
belakang dalam karya tulis ilmiah adalah:
1) Data
atau fakta yang ada Hal ini akan menjadi acuan dalam penulisan latar belakang.
Dengan data atau fakta yang kamu peroleh, kamu harus menjabarkan masalah apa
yang akan kamu bahas. Tentu saja data ini nantinya akan dibandingkan dengan teori-teori
yang ada atau standar keilmuan. Jika berbeda, disitulah letak permasalahannya.
2) Analisis
Berisi analisis terhadap permasalahan yang ada sampai jelas.
3) Mengapa
harus diteliti? Dari analisis tersebut seharusnya bisa menghasilkan sebuah
kesimpulan awal mengapa proyek tersebut bisa dan harus diteliti lagi?
Kemudian menurut Sugiyono 1999:302
yang menyebutkan bahwa latar belakang masalah berisi tentang sejarah / alur /
peristiwa yang sedang terjadi pada proyek penelitian. Namun dalam proyek penelitian
tersebut benar-benar ada masalah atau penyimpangan-penyimpangan yang bisa
dilihat dari standar keilmuan atau peraturan yang ada.
Latar
belakang suatu penelitian memiliki peranan untuk:
1)
Menjelaskan situasi dan
kondisi yang melatar belakangi terjadinya masalah tersebut.
2)
Menguraikan
kesenjangan-kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, teori dengan praktek,
rencana dengan pelaksanaan dan kesenjangan lainnya yang ada.
3)
Menceritakan apa yang
mendorong seorang peneliti untuk melakukan penelitian terhadap suatu
permasalahan.
4)
Menjelaskan tentang
alasan-alasan penting dan bagaimana menariknya masalah untuk diteliti dalam
jangkauan kemampuan akademik, biaya, tenaga, dan waktu peneliti.
D.
Identifikasi
Masalah
Penelitian dianggap
penting dan dapat dilakukan jika terdapat permasalahan penelitian. Masalah
diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan. Masalah penelitian juga
dapat diartikan sebagai suatu persoalan atau kesenjangan yang mungkin dapat
menuntun peneliti untuk mencari jawaban atau solusinya.
Identifikasi masalah merupakan
bagian awal penelitian yang harus dilakukan peneliti. Peneliti perlu
menguraikan identifikasi masalahnya sehingga masalah penelitiannya menjadi
jelas dalam latar belakang masalahnya. Dalam awal penelitian, peneliti perlu
melakukan identifikasi masalah dan merumuskan masalah penelitiannya. Pada tahap
ini peneliti menguraikan kesenjangan (masalah) penelitiannya secara jelas dan
ringkas. Tanpa mewujudkan adanya kesenjangan, maka penelitian tersebut belum
layak diteliti, karena belum menunjukkan alasan mengapa penelitian tersebut
perlu dilakukan. Perlu dipahami bahwa subjek penelitian dapat ditentukan saat
peneliti menemukan dan menyusun identifikasi masalahnya. Dengan demikian, dalam
penjelasan masalah penelitian, peneliti secara eksplisit sebenarnya juga sudah
dapat menjelaskan mengenai kondisi subjek penelitiannya.
E.
Batasan
Masalah
Batasan masalah umumnya
bertujuan untuk mengarahkan pembahasan penelitian, sehingga tidak mengalami
penyempitan atau pelebaran pokok masalah. Penulisan batasan masalah berkaitan
erat dengan keterbatasan dana, waktu, tenaga, pengumpulan data, analisis, serta
relevansi kualifikasi peneliti dengan permasalahan yang dibahas Menurut Asep
Saepul Hamdi dan E. Bahruddin (2015) dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif
Aplikasi dalam Pendidikan, batasan masalah adalah pembatasan
permasalahan-permasalahan yang akan diambil dalam penelitian. Di sisi lain,
batasan masalah juga diartikan sebagai batasan terhadap ruang lingkup suatu
permasalahan agar pembahasan bisa fokus pada satu penelitian, tidak terlampau
jauh atau melebar ke topik lainnya.
Batasan Masalah merupakan pembatasan
ruang lingkup masalah, sebagai akibat keterbatasan yang dimiliki peneliti,
dimana dapat saja masalahmasalah yang telah diidentifikasi tidak dapat diteliti
semua, sehingga perlu ditetapkan batasan dalam suatu penelitian, agar
penelitian memiliki fokus (tidak melebar) pada suatu kondisi tertentu. Dengan
demikian, uraian tentang alasan-alasan pembatasan masalah akan sesuai dengan
kemampuan peneliti. Asumsi-asumsi dan pembatasan penelitian terutama sebelum
merumuskan masalah penelitian merupakan hal yang perlu dikemukakan peneliti
untuk menghindari salah pengertian para pembaca dan pengguna hasil
penelitian (Mahdiyah et al., n.d.).
F.
Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah berbeda dengan identifikasi masalah. Kalau masalah yang sudah
teridentifikasi merupakan kesenjangan antara yang diharapkan dengan yang
terjadi, sementara rumusan masalah merupakan suatu kalimat pernyataan yang
disusun berdasarkan adanya masalah tersebut dan akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data dalam suatu proses penelitian. Namun demikian terdapat
kaitan erat antara suatu masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan
masalah penelitian harus didasarkan pada masalah yang teridentifikasi.
Perumusan
masalah disebut juga sebagai research questions atau research problem,
diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam
kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai
fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya,
baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Mengingat demikian pentingnya
kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai-sampai
memunculkan suatu anggapan yang menyatakan bahwa kegiatan melakukan perumusan
masalah, merupakan kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri.
G.
Tujuan
Penelitian
Tujuan
penelitian menurut Sudarto adalah sebagai berikut:
1) Menginventarisir
data yang masih terpencar, baik secara implisit maupun eksplisit, dan berusaha
untuk merumuskan data itu menjadi rumusan yang sistematis.
2) Menyempurnakan
kembali penelitian-penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti terdahulu,
sehingga terjadi kesinambungan, pembaruan, koreksi, evaluasi dan diperoleh sintesis
baru yang lebih aktual.
3) Menggali
data baru dengan memberi interpretasi baru sehingga diperoleh pemahaman yang
lebih komprehensif dan aktual serta memberikan penyegaran terhadap sebuah
konsep yang telah mulai usang.
4) Memperbaiki
dan mempertahankan serta menyempurnakan tema atau bidang yang menjadi objek
penelitian dengan menggunakan pendekatan dan metode baru.
5) Membuat
dan merumuskan hingga memperoleh pemahaman baru pada masalah-masalah yang
konkret, aktual dan praktis.
Tujuan penelitian adalah suatu
pernyataan mengenai apa yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan.
Rumusan masalah penelitian menggunakan kalimat ‘pertanyaan’ sedangkan Tujuan
penelitian menggunakan kalimat ‘pernyataan’. Tujuan penelitian yang
diharapkan, sesuai dengan Sifat dan Karakteristik penelitian, yaitu:
1) Tujuan
harus ada hubungannya dengan rumusan masalah atau secara eksplisit diarahkan
untuk menjawab perumusan masalah.
2) Tujuan
penelitian dinyatakan dengan kalimat deklaratif.
3) Tujuan
penelitian dikemukakan sebagai sesuatu yang ingin dicapai melalui proses
penelitian.
4) Tujuan
penelitian harus jelas dan tegas.
H.
Manfaat
Penelitian
Secara
umum penelitian dapat dibagi manjadi dua yaitu penelitian dasar (basic
research) dan penelitian terpakai (applied research). Yang disebut penelitian
dasar ialah suatu penelitian yang mempunyai alasan intelektual bertujuan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan. Kegunaan penelitian tebagi kepada dua: ada
penelitian yang gunanya semat-mata menambah khazanah ilmu pengetahuan dan ini
tentu saja berlaku bagi penelitian dasar (basic research). Penelitian terpakai
(applied research) sebagaimana dikemukakan di atas sacara praktis dapat
digunakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik, efektif dan efesien. Mungkin
penelitian dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk mengambil
kebijaksanaan. Menurut Nazir, manfaat penelitian adalah untuk menyelidiki
keadaan dari, alasan untuk, dan konsekuensi terhadap suatu set keadaan khusus.
Penelitian tersebut dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kita. Penelitian
memberikan informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah
dan membuat keputusan. Manfaat penelitian adalah kontribusi penelitian anda
terhadap bidang keilmuan yang dipelajari, bisa juga manfaat untuk budaya atau
masyarakat tertentu. Sesuatu yang Anda hasilkan dalam penelitian bisa membawa
dampak tertentu terhadap pembaca (harapannya untuk hal yang positif) terhadap
permasalahan penelitian anda.
Dalam
penelitian, manfaat dibagi menjadi 2 yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Berikut ini rincian dari manfaat penelitian, yaitu:
1) Manfaat
Teoretis
Manfaat teoretis merupakan manfaat
yang berhubungan dengan pengembangan ilmu, dalam hal ini adalah ilmu
linguistik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam
pengembangan ilmu bahasa, khususnya dalam bidang pragmatik. Penelitian ini
diharapkan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenai studi tentang
pelanggaran prinsip kesantunan dan implikatur percakapan berdasarkan
pelanggaran prinsip kesantunan khususnya dalam tuturan yang bersifat komedi.
2)
Manfaat Praktis
Manfaat praktis merupakan manfaat
yang dapat diambil dari penelitian ini oleh peneliti itu sendiri dan pembaca.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembaca mengenai
pemahaman terhadap percakapan di dalam komik berbahasa Jawa ngapak, terutama
dalam memahami prinsip kesantunan dan implikatur percakapan berdasarkan
pelanggaran prinsip kesantunan dalam komik Banyumasan. Dengan cara menganalisis
secara langsung tuturan yang ada di dalam komik tersebut. Selain itu,
penelitian ini dapat bermanfaat sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya
Daftar Pustaka
Anggito, A., & Setiawan, J (2018) Metodologi
penelitian kualitatif. CV Jejak (Jejak Publisher).
Hami, I., Kesehatan, F., & Muhammadiyah, U.
(2020). Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu. 37–43.
Rahmadi. 2011. Pengantar
Metodologi Penelitian. Banjarmasin: Antasari Press.
B. Ii, I. Masalah, and D. A. N. Tujuan, “Bab II
IDENTIFIKASI MASALAH DAN TUJUAN PENELITIAN TINDAKAN,” pp. 15–30.
S. Jamal, “Merumuskan Tujuan dan Manfaat Penelitian,”
Ilm. Dakwah dan Komun., vol. 3 No. 5, pp. 148–150, 2012.
Komentar
Posting Komentar